Menanam untuk Masa Depan: Aksi Hijau Kecamatan Ngoro di Lereng Utara Penanggungan


 


Dusun Genting, 14 Juni 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Internasional, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, menggelar kegiatan penanaman pohon di kawasan hutan utara, Dusun Genting, Desa Wotanmas Jedong. Kegiatan ini melibatkan unsur Muspika Kecamatan Ngoro, warga Dusun Genting, serta para pegiat lingkungan setempat.


Penanaman oleh Muspika Kecamatan Ngoro


Sekitar 70 orang hadir dalam kegiatan ini, membawa semangat gotong royong untuk menghijaukan kembali lereng utara Gunung Penanggungan. Sebanyak 200 pohon berbagai jenis ditanam di titik-titik strategis, terutama di sekitar titik artesis yang menjadi sumber aliran air bagi warga. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan—pohon yang ditanam akan membantu menjaga ketersediaan air, mengurangi erosi, dan memperkuat ekosistem di wilayah tersebut.


Curah Sabrangan, Dusun Genting, Penanggungan via Genting


Penanaman dilakukan di kawasan Curah Sabrangan, jalur pendakian Penanggungan via Genting. Momen ini terasa istimewa karena jalur tersebut hanya dibuka setahun sekali, memberi kesempatan langka untuk menjelajah lebih dalam ke wilayah hulu. Seusai menanam, peserta diajak menyusuri aliran kali dari Air Terjun Sabrangan, menyaksikan langsung jernihnya air yang menjadi sumber kehidupan bagi dusun dan sekitarnya.


Penanaman oleh Camat Ngoro


Kemeriahan terasa sejak awal kegiatan. Warga dan peserta saling membantu menyiapkan lubang tanam, mengangkat bibit, dan menyiram tanaman muda. Tawa dan canda mewarnai suasana, membuat kegiatan ini bukan hanya kerja fisik, tetapi juga ajang mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.

Camat Ngoro, Satrio, yang turut hadir, mengaku takjub dengan pesona alam Genting. “Saya tidak menyangka di Kecamatan Ngoro masih ada alam yang seasri ini. Potensi ini luar biasa, bukan hanya untuk lingkungan tapi juga untuk wisata berbasis konservasi,” ujarnya saat menutup acara.




Kegiatan ini menjadi bukti bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup tidak harus megah untuk bermakna. Dengan melibatkan semua unsur masyarakat, aksi sederhana seperti menanam pohon dapat menjadi investasi jangka panjang bagi kelestarian lingkungan. Pohon-pohon yang tumbuh kelak akan menjadi penyangga kehidupan, saksi bisu bahwa pada 14 Juni 2024, manusia dan alam kembali bersepakat untuk saling menjaga.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar